Luhut: Saya Hanya Jalankan Tugas, Soal Waktunya Ada di Presiden


Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, belum tahu berapa lama akan mengisi kursi jabatan pengganti untuk menteri ESDM. Dia mengatakan, hanya akan melaksanakan tugas dengan baik sesuai arahan Presiden.

Namun demikian, dia tetap ingin segera ada yang menggantikan Arcandra Tahar. Luhut mengatakan tidak ingin lama-lama mengisi jabatan Plt di kementerian yang berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, itu.

"Ya, saya berharap secepatanya ada pengganti. Saya hanya menjalankan tugas, mau berapa lama, ya itu tergantung Presiden. Itu domainnya beliau. Bukan saya," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (18/8/3016).

Begitu pula ketika ditanya soal kriteria calon pengganti Arcandra Tahar. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden lantaran bukan wewenang dia untuk menentukan kriteria yang pas untuk calon pengganti menteri ESDM.

"Kan saya bilang, itu domain Presiden. Bukan saya tidak mau jawab, tapi memang kriteria itu diserahkan sepenuhnya ke Presiden," pungkasnya.

Menggabungkan Audio Kedalam Sajian Multimedia


Pada pelajaran ini saya hanya mengerjakan sebuah video seorang yang lagi berpidato, kemudian mengubah audionya menjadi suara saya dan audio yang saya masukkan harus sama dengan gerakan mulut orang yang berpidato dalam video tersebut.

Jessica Wongso Akui Menyesal Pulang ke Indonesia?


Psikiater Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Natalia Widiasih Raharjanti mengungkapkan terdakwa kasus kopi bersianida, Jessica Kumala Wongso, sempat mengaku menyesal pulang ke Indonesia.


"Jessica mengatakan bahwa Wayan Mirna Salihin tak akan meninggal dunia bila ia tak pulang ke Indonesia," kata Natalia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 18 Agustus 2016.
Natalia mengaku sempat akan mendalami pernyataan tersebut. Tetapi, kata dia, Jessica tidak mau memberikan penjelasan itu saat menjalani pemeriksaan kejiwaan.
"Dia (Jessica) hanya jelasin seperti itu," kata Natalia.

Jessica Sanggup Lolos Alat Tes Kebohongan

Di hadapan majelis hakim, Natalia berujar dia tidak menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector) saat memeriksa Jessica. Alasannya, alat tersebut punya banyak kekurangan.
"Terhadap orang tenang sekali, dia bisa lolos lie detector," kata dia.
Alhasil, Natalia kemudian memilih menggunakan metode collateral data atau data sekunder dalam memeriksa Jessica.

Temuan Mengejutkan Tes Kejiwaan Jessica

Saksi Ahli Psikiater, dr Natalia Widiasih Raharjanti menyebut ada inkonsistensi data pada hasil pemeriksaan kejiwaan terdakwa kasus kopi bersianida Jessica Kumala Wongso. Inkonsistensi tersebut ditemukan saat mencocokkan keterangan Jessica dengan jawaban yang diberikan sang ibu dan rekan kerjanya.

Salah satu poin pemeriksaan kejiwaan itu terkait dengan riwayat penyakit asma. Menurut Natalia, Jessica mengaku tidak punya penyakit asma. Sementara sang ibu mengatakan putrinya itu pernah mengalami asma waktu masih kecil.
"Ada inkonsistensi seperti dia menuliskan tidak punya riwayat asma, tapi ketika waktu kecil dia punya riwayat asma," kata Natalia di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis, 18 Agustus 2016.
Selain itu, Natalia mengatakan sempat bertanya apakah Jessica membantu korban Wayan Mirna Salihin saat mengalami kejang-kejang. Di hadapan Natalia, Jessica mengatakan ia ikut membantu dengan menggoyang-goyangkan tubuh Mirna. Tetapi.....

Menggoyangkan Tubuh Mirna

Jessica mengatakan ikut membantu dengan menggoyang-goyangkan tubuh Mirna. Tetapi, Natalia mengatakan kembali menemukan inkonsistensi pada keterangan Jessica. Temuan itu muncul setelah dia mencocokkan dengan rekaman CCTV yang sama sekali tidak menunjukkan keterangan itu.
Sementara ketika hari pemakaman Mirna, Jessica tidak bisa hadir. Alasannya, kata Natalia, Jessica mengaku kepada Hani karena penyakit asmanya sedang kambuh.
"Tapi pada saat kami wawancara, Jessica mengaku asmanya tidak pernah kambuh," ujar dia.
Tidak hanya itu, menjelang pemakaman Mirna, Jessica mengaku kepada Natalia sedang tidak dirawat inap di rumah sakit. Padahal menurut transkip chatting antara Jessica dan Hani, terdakwa mengatakan sedang dirawat inap.
Tak Dihubungi Hani, Karena...
Setelah Mirna dimakamkan, Jessica mengaku kepada Natalia dia tidak pernah dihubungi Hani karena dilarang oleh orang tua Mirna.
"Tapi dari transkip percakapan, diketahui ada perbincangan Hani dan Jessica usai Mirna dimakamkan," ucap dia.
Inkonsistensi lain yang didapat Natalia yaitu ketika Jessica bercerita tidak pernah dirawat di rumah sakit karena kasus percintaan. Tetapi, berdasarkan catatan kepolisian Australia, Jessica pernah dirawat di rumah saki akibat masalah percintaannya.(Sah)

IPS

Pengertian dan fungsi pranata sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
b. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung).
a. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk dapat melahirkan keturunan.
b. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.